Translate

Dilarang Pakai Helm Masuk Ruang ATM

Jika kita mau masuk rangan ATM, biasanya di pintu ada tertulis "Dilarang pakai helm di ruangan ATM" hal itu dimaksudkan agar kamera cctv bisa merekam dengan jelas wajah orang-orang yang  masuk ke dalam ruangan ATM. Aturan seperti itu dibuat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya terjadinya pembobolan atau pencurian dari mesin ATM. Mungkin tidak mudah untuk membuka brankas mesian ATM, sehingga terkadanag kita melihat ada berita tentang mesin ATM yang dibawa kabur oleh pencuri.

Tetapi kejahatan di ruangah ATM tidak sekedar mengambil uang tunai, tetapi ada pula pencurian nomor pin dengan alat scam yang ditempelkan pada lubang tempat memasukkan kartu. Dimana kartu yang sudah terekam nomor pinnya bisa digunakan oleh penjahat untuk mengambil uang di ATM tadi dengah menggunakan kartu lain.

Tadi siang ketika saya akan masuk di ATM BRI, saat mengantri di depan saya ada seorang bapak, sementara di dalam ruangah ATM ada dua orang, pria dan wanita sedang menggunakan mesin ATM. Kedua orang ini memakai helm saat masuk ke ruangan ATM, ketika mereka berdua keluar si bapak yang berdiri di depan pintu menegur kedua orang tadi dan menunjukkan tulisan di pintu tentang larangan menggunakan helm masuk ATM. Wajah kedua orang tadi tampak tidak senang dengah teguran yang baru saja mereka dengar dari si bapak.

Ketika si bapak sudah masuk ruangan ATM, kedua orang itu seperti mengomel dan bilang "Saya kira bapak itu mau bilang apa, seperti satpam di atm ini saja, sok memperingatkan orang lain". Saya yang mendengar celetukan itu diam saja, tapi tertawa dalam hati dan bergumam "hmm...orang aneh, dikasi tahu koq marah-marah". Lalu saat si bapak keluar dari ATM dan menghampiri saya, di bilang "Itu orang tadi dikasi tahu, tapi seperti malah marah-marah". Karena saya tidak tahu mau bilang apa, maka saya jawab sekenanya saja... "tidak ada otaknya tuh..."
:-)

Tetap Ada Yang Menolong

Pagi tadi saya mengantar istri ke tempat kerja di Maros, jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumah kami. Saya mengendarai motor suzuki thunder 125 cc. Selama ini saya merasakan jika motor ini termasuk irit dalam pemakaian bahan bakar, apalagi sejak harga bbm naik, saya semakin rajin menggunakan motor ini untuk pergi kemana saja.
Selama ini saya jarang menggunakan motor suzuki ini karena tidak praktis jika ingin digunakan membawa galon air atau tabung gas. Untuk itu saya lebih sering menggunakan motor suzuki nex. Motor ini kecil, lincah dan konon irit bbm, selain itu ada ruang di depan pengemudi dan gantungan untuk tempat tas atau bahan belanjaan.
Nah..sejak harga bbm naik saya merasa motor nex ini mulai agak tidak irit lagi, selain itu kapasitas tangkinya cuma 3 liter lebih sedikit, sehingga kurang praktis untuk digunakan dalam perjalanan jauh.

Kembali ke cerita saya ke Maros tadi, singkat cerita sayapun berangkat. Kira-kira 2 kilometer sebelum sampai di tujuan, tiba-tiba mesin motor mati. Saya langsung buka tutup tangki untuk periksa isi bensinnya, ternyata masih ada. Kemarin saya sudah periksa juga, kelihatannya masih cukup untuk perjalanan 20 kilometer.
Sayapun memiringkan posisi motor ke kiri dengan harapan bensin bisa mengalir kesisi tangki yang ada keran. Ternyata usaha itu sia-sia. Terpaksa istri saya melanjutkan perjalaanan dengan angkot menuju kantor. Untung saja pom bensin tidak jauh dari tempat motor mogok ini, sekitar 200 meter, lalu saya berbalik arah dan mendorong motor.

Saat saya baru menyeberang, tiba-tiba dari arah belakang ada pengendara motor matic menghampiri saya. Ia berboncengan dengah temannya dan menanyakan apa yang terjadi dengan motor saya. Setelah mengetahui jika motor saya kehabisan bensin, iapun menawarkan untuk mendorong motor saya dari belakang menuju ke pom bensin. Caranya kaki kanan dia menginjak stan kaki pemboceng di sebelah kiri. Lalu kami menuju ke pom bensin dengan bantuan si pengendara matic itu.

Saat dalam perjalanan, saya bergumam dalam hati, ternyata tetap ada saja orang yang menawarkan bantuan jika kita menghadapi suatu masalah. Meskipun masalah saya ini terlihat sepele, karena sebenarnya saya siap saja untuk mendorong motor sampai ke pom bensin, apalagi jaraknya tidak terlalu jauh. Tetapi spontanitas dari pengendara yang kewat itu membuat saya tersadar jika ternyata memang sikap saling tolong menolong tetap ada di dalam masyarakat Indonesia dimanapun mereka. Jika ada orang yang terkesan cuek dengan sesamanya, mungkin itu hanya beberapa orang saja. Yang merasa gotong royong itu perlu dan harus tetap ada dalam diri kita, jauh lebih banyak.

Sesampai di pom bensin, saya mengucapkan terima kasih kepada pengendara motoe matic tadi lalu menghampiri mesin pompa untuk mengisi bbm.

Kartun: ilustrasi naik motor (kustomking.blogspot.com)

Presiden Jokowi Naik Pesawat Kelas Ekonomi Ke Singapura

Tanggal 20/11/2014 presiden Joko Widodo (Jokowi) berangkat ke Singapura untuk menghadiri wisuda putra ketiganya Kaesang Pangarep yang sekolah di Anglo-Chinese School (International) jurusan International Baccalaureate.

Menariknya Presiden Jokowi berangkat dengan menggunakan pesawat komersial kelas
ekonomi dari Terminal 2F Bandara Soekarno–Hatta. Dari tayangan di telelvisi, penonton bisa menyaksikan bagaimana Jokowi selama turun di bandara kemudian menuju pintu masuk ruang pemeriksaan security, saat itu ada beberapa orang yang mengajak sang presiden untuk foto selfie dan tetap dilayani oleh Jokowi. Selain itu pengamanan juga tampak tidak ketat, hanya ada beberapa anggota paspampres yang turut mengawal Jokowi dengan menggunakan pakaian batik seperti yang digunakan oleh presiden.

Lalu mengapa presiden Jokowi menggunakan pesawat komersial ke Singapura? di kelas ekonomi pula. Penjelasan dari Sekertaris Kabinet Andi Widjayanto bahwa kepergian Jokowi ke Singapura itu dalam rangka urusan pribadi yakni menghadiri wisuda putranya, sehingga tidak  patut jika menggunakan pesawat kepresidenan yang digunakan hanya untuk tugas kenegaraan.

Meskipun duduk di kelas ekonomi, kelihatan Jokowi tidak canggung walau statusnya sebagai kepala negara berpenduduk 340 juta orang. Bahkan Jokowi tampak menaikkan sendiri kopernya ke atas bagasi di kabin pesawat. Pemandangan seperti ini tentu sangat langka untuk seorang pejabat negara sekelas presiden. Jangankan presiden, mungkin saja lebih banyak pejabat negara lainnya yang jarang membawa sendiri kopernya ke atas pesawat, semua lebih sering dilakukan oleh pengawal atau asisten.

Tentu bisa saja presiden Jokowi duduk di kelas bisnis bahkan eksekutif, tetapi ia lebih memilih di kelas ekonomi, sebuah pilihan yang agak sedikit aneh bagi kebanyakan orang, mengingat status presiden yang disandang oleh Jokowi. Apalagi pesawat akan menempuh perjalanan yang jauh. Dalam hal ini yang menjadi sibuk adalah pihak protokoler istana yang harus memastikan bahwa sang presiden tetap nyaman meskipun duduk di dalam kelas ekonomi, selain itu pihak pasukan pengamanan presiden (paspampres) juga harus tetap memastikan keamanan sang presiden selama duduk di dalam pesawat yang berbaur dengan penumpang biasa.

Presiden Jokowi memang terkenal dengan kesederhanaan dan spontanitasnya, akan tetapi sebaiknya juga dipertimbangkan bahwa posisinya adalah kepala negara yakni seorang presiden yang memiliki posisi yang khusus sebagai lambang negara, sehingga naik pesawat di kelas ekonomi dengan penumpang yang bercampur baur mungkin tidak perlu dilakukan dengan sering :-)

Berkaitan dengan kepergian presiden Jokowi ke Singapura naik pesawat di kelas ekonomi, banyak pula yang berkomentar sinis bahwa itu dilakukan sebagai pencitraan saja untuk memperbaiki nama baiknya kembali setelah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu dan banyak menuai protes dari mahasiswa, buruh dan pemilik angkutan umum.

Apapun itu, seorang presiden yang bersedia naik pesawat di kelas ekonomi dan menggunakan biaya pribadi merupakan sebuah hal yang langka dilakukan pejabat negara. Tidak banyak pemimpin dunia yang bisa melakukan hal demikian meskipun dari sebuah negara kecil yang tidak terkenal. Pejabat biasanya ingin berada di kelas satu dan utama sebab mereka selalu ingin dilayani dengan sebaik-baiknya bahkan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, misalnya saat mudik pulang kampung, para pejabat atau pegawai pemerintah menggunakan kendaraan dinas untuk angkutan keluarganya.

Photo: Presiden Joko Widodo bersama keluarga di dalam pesawat (photo twitter/@kaesangp)

Nah Harga BBM Naik!

Tanggal 18/11/2014 tepat jam 00.00 waktu Indonesia bagian Barat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berubah, harga bensin dari Rp.6500 naik jadi Rp.8500, harga solar dari Rp.5500 naik jadi Rp.7500. Lalu apa selanjutnya? Tentu sudah diketahui jika harga barang yang lain ikut naik jika BBM naik.

Entah bagaimana awalnya sehingga BBM menjadi salah satu patokan para pedagang untuk menaikkan harga barang jualannya.
Baru dengar isu harga BBM mau naik saja, pedagang sudah mulai menaikkan harga jualannya, setelah BBM dinaikkan maka harga barang jualan naik lagi, jadi untung dua kali lipat.

Begitu tergantungnya rakyat dengan bahan bakar minyak sehingga jika harganya naik maka bisa mempengaruhi sendi kehidupan yang lain, mulai dari harga kebutuhan pokok yang ikut naik, angkutan umum naik, pakaian, buku dan masih banyak lagi. Semua punya satu alasan, harga BBM naik!

Kita sering mendengar jika murid-murid sebuah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) telah menemukan bahan bakar alternatif dari jagung atau buah jarak misalnya, atau mahasiswa dari sebuah institut teknologi menemukan cara menampung sinar matahari yang digunakan sebagai tenaga penggerak mobil, lalu kenapa penemuan seperti itu tidak didukung dan dikembangkan oleh pemerintah? Kenapa hanya dijadikan sebagai bahan penelitian? Ataukah memang ada kesengajaan agar rakyat terus bergantung pada bahan bakar minyak saja? Padahal kita tahu banyak bahan bakar alternatif yang bisa dikembangkan selain minyak.
Jika alasannya teknologi alternatif itu mahal, bukankah pemerintah juga mengeluh dengan tingginya subsidi yang dianggarkan untuk bahan bakar minyak?


Photo: Ilustrasi BBM naik jadi trending topic di twitter

Ebola di media

Sudah beberapa bulan ini kita mendengar tentang penyakit ebola yang sudah mengakibatkan ribuan orang meninggal. Ebola berjangkit di negara-negara Guinea, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone yang berada di Afrika Barat.

Sudah banyak media yang menyiarkan atau memberitakan tentang wabah ebola yang menakutkan itu. Mulai dari yang berskala internasional sampai di tingkat lokal. Media elektronik, cetak dan online tiap hari menyiarkan dampak dari penyakit ebola yang mematikan itu. Bahkan mungkin saja ada diantara wartawan yang meliput berita ebola itu yang justeru terjangkit juga penyakit itu? Semoga saja itu tidak terjadi, sebab sampai hari ini saya belum pernah melihat di tv atau membaca di koran dan internet jika ada wartawan yang terkena dampak ebola.

Selama ini yang diketahui dari pemberitaan bahwa ada beberapa pekerja di bidang kesehatan yang terjangkit ebola dan meninggal. Begitu dahsyatnya penyebaran virus ebola yang cepat itu sehingga menyebabkan ribuan orang tewas dan masih lebih banyak lagi yang butuh pertolongan dengan segera.

Tapi sebenarnya apa sih penyebab penyakit ebola itu? Adakah tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata bagi orang yang mengidapnya? Lalu bagaimana caranya sampai bisa menewaskan seseorang? Apakah suhu badan orang itu tinggi, mengigau, mengeluarkan cairan atau darah dari mulut? Pertanyaan seperti itu masih terus ada dalam benak saya.
Selama ini media hanya memberitakan tentang negara yang terjangkit ebola, jumlah orang yang tewas, jumlah orang yang dirawat. Tetapi saya belum pernah lihat berita yang menginformasikan penyebab ebola dan cara menghindarinya (kalau ada). Mungkin semacam tips, agar kita terhindar dari virus yang mematikan itu.

Mungkin karena Indonesia dianggap sangat jauh dari lokasi terjangkitnya virus ebola itu, sehingga dirasa masih aman-aman saja. Tapi perlu diketahui bahwa saat ini, sejak era globalisasi dimana orang bisa bepergian kemana saja dengan menggunakan kendaraan apa saja, sehingga mobilitas manusia di bumi ini begitu capat bergerak dari satu negara ke negara lain. Selama seseorang punya uang yang cukup, maka ia bisa pergi sampai ke ujung bumi  sekalipun. Kalau biasanya kita lebih sering bertemu dengan turis dari Eropa atau Amerika misalnya, maka sekarang ini kita juga bisa menjumpai orang-orang Afrika yang hilir mudik di Jakarta, misalnya di Tanah Abang dan Senen.

Jadi mestinya media perlu memberitakan tentang ebola yang berisi informasi mengenai penyebabnya, ciri-cirinya lalu bagaimana menghindarinya, atau jika sudah terkena lalu apa yang harus dilakukan. Bukan hanya sekedar memberitakan jumlah korban yang sudah meninggal saja. Kalau perlu pemberitaan tentang cara menghindari penyakit ebola disiarkan berulang kali, sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan tahu apa yang harus dilakukan.

Photo: ilustrasi dampak ebola (simplyyourhealth.com)

2 kali untung saat harga BBM naik

Orang yang berdagang apapun dan dimanapun tentu selalu berharap keuntungan dari barang yang ditawarkan kepada pembeli. Tidak ada patokan khusus berapa keuntungan yang diperoleh antara pedagang yang satu dengah lainnya. Semua pedagang punya hitung-hitungan sendiri. 1 liter minyak goreng bisa berbeda harganya antara toko yanag satu dengan sebelahnya. Meskipun perbedaan itu hanya Rp.1000 atau Rp.100 sekalipun.

Beberapa jenis kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, sayur, cabai atau daging merupakan jenis barang yang paling sering mengalami perubahan harga. Selama ini harga kebutuhan pokok begitu cepat berubah jika menjelang perayaan hari keagamaan atau jika stok barang berkurang di pasar dan toko, sementara permintaan dari pembeli masih tinggi.

Selain hari keagamaan, kenaikan harga bahan bakar minyak +BBM) juga bisa memicu naiknya harga barang. Tapi terkadang juga pedagang sudah menaikkan harga barang jualannya, padahal harga bahan bakar minyak belum dinaikkan dan ditetapkan oleh pemerintah.

Agak sulit memahami logika para pedagang, sebab pada saat harga BBM naik terdahulu, sebelumnya pedagang sudah menaikkan harga jual barang, lalu setelah harga baru BBM sudah dinaikkan, maka para pedagang menaikkan lagi harga barang jualannya. Berarti pedagang sudah untung dua kali. Memang tidak semua pedagang mengambil tindakan seperti itu, tetapi yang melakukannya lebih sering para pedagang yang berjualan bahan dasar kebutuhan manusia yang harus ada setiap hari, misalnya beras, telur, sayur serta daging.

Harga barang yang terlanjur naik, biasanya sulit untuk turun lagi ke harga yang normal. Pedagang tentu merasa akan rugi jika melakukan tindakan itu. Tidak ada yang namanya untung tipis dalam berdagang, maunya untung besar saja...

Karikatur: Harga BBM Naik (Facebook/Mice Cartoon)

Presiden Jokowi Datang Tanpa Sambutan Baliho

Selama ini ada satu kebiasaan di daerah seperti ibukota propinsi atau kabupaten, yaitu saat seorang pejabat baik presiden atau menteri akan datang berkunjung disalah satu kota maka ia akan disambut dengan berbagai spanduk dan baliho dalam ukuran besar. Pada baliho besar itu akan terpampang foto berukuran besar si pejabat atau presiden disertai tulisan ucapan selamat datang.

Pemasangan spanduk, umbul-umbul, serta baliho tentu lebih banyak dan meriah jika yang datang adalah seorang presiden. Semua media untuk ucapan selamat datang itu akan terpasang di pinggir jalan, di gedung, billboard dan tempat-tempat yang akan dilalui oleh sang presiden.

Ada satu tempat yang paling strategis untuk pemasangan baliho ucapan selamat datang yaitu di persimpangan jalan keluar dari bandara. Pemasang baliho tentu sangat berharap sang presiden akan langsung melihat foto serta ucapan selamat datang untuknya saat melintasi lokasi itu.

Jika ada kunjungan presiden ke daerah tanpa ada baliho ucapan selamat datang menyambutnya, rasanya ada yang kurang dan janggal, seolah-olah kehadiran sang presiden tidak disambut antusias oleh rakyatnya. Ganjil sekali.

Pada tanggal 5 November 2014 lalu, presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke kota Makassar untuk selanjutnya menuju kabupaten Sidrap untuk meresmikan pembangunan bendungan baru disana. Menarik perhatian saya bahwa saat presiden Jokowi datang di kota angin mammiri ini tidak ada baliho besar, umbul-umbul atau spanduk ucapan selamat datang kepadanya. Hanya ada satu spanduk ucapan dari pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berisi ucapan selamat datang, lokasi pemasangan juga pada posisi yang tidak strategis alias tidak mengarah langsung dengan jalan keluar dari bandara Sultan Hasanuddin, demikian juga ukurannya kira-kira 2m x 80cm, itupun hanya satu spanduk.

Tidak adanya baliho, umbul-umbul dan spanduk yang terpasang di tempat strategis di kota Makassar itu, tentu membuat saya heran. Sangat berbeda dengan presiden terdahulu, dimana foto-fotonya dalam ukuran besar akan terpasang di berbagai lokasi saat ia berkunjung tahun 2013 lalu.
Mungkin saja tidak adanya baliho dan ucapan selamat datang itu atas permintaan presiden Jokowi sendiri, selama ini sang presiden terkenal dengan kesederhanaannya, termasuk dalam hal yang dianggap tidak terlalu penting alias basa-basi. Mungkin ia tidak ingin ada biaya tambahan lagi hanya sekedar untuk pembuatan baliho besar, umbul-umbul, atau spanduk saat ia datang berkunjung. Mungkin saja.

Photo: Presiden Joko Widodo (Antara/Widodo S Jusuf)

Vandalisme Pada Tulisan Di Anjungan Pantai Losari Makassar

Pantai Losari sejak dahulu sudah terkenal sebagai ikon kota Makasar dan tujuan wisata yang sangat populer di Sulawesi Selatan, selain Tana Toraja.
Pemandangan sunset dari lokasi ini merupakan salah satu yang indah dan menarik.

Beberapa tahun lalu pemerintah kota Makassar merevitalisasi pantai Losari dengan menambah beberapa anjungan yang bisa digunakan oleh para wisatawan untuk bersantai di pagi dan sore hari.

Untuk menandakan keberadaan kota maka dibanangunlah beberapa tulisan dalam ukuran besar, seperti city of Makassar lengkap dengah 4 nama suku yang ada di Sulawesi Selatan yakni Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar.

Tapi entah mengapa selalu saja ada orang yang melakukan perusakan terhadap fasilitas umum yang dibangun untuk kepentingan bersama.

Misalnya tulisan pada Makassar, Mandar dan Toraja. Ada beberapa huruf yang rusak karena dilubangi, cat padamtulisan terlkelupas. Belum lagi coretan spidol pada berbagai huruf.

Meskipun sudah berulangkali diperbaiki, berullangkali pula tulisan-tulisan itu dirusak dan dihiasi coretan-coretan yang sangat mengganggu pemandangan serta merusak keindahan anjungan pantai Losari.

Vandalisme Terhadap Patung Anjungan Losari Makassar

Menurut berita yang dimuat pada halaman berita http://m.tempo.co/read/news/2012/12/21/204449643/Miniatur-Budaya-Makassar-di-Anjungan, biaya pembuatan patung-patung para tokoh pejuang Sulawesi Selatan di anjungan pantai Losari Makasar adalah 2 milyar rupiah. Tentu saja itu jumlah uang yang cukup banyak, maka seharusnya keberadaan patung-patung tersebut dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya agar pengunjung bisa mengetahui siapa saja para tokoh pejuang yang pernah hidup di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tetapi ternyata ada saja ulah dari orang-orang iseng yang sungguh tidak patut ditiru. Ada salah satu patung yang kehilangan papan namanya, patung itu berdekatan dengan patung tokoh terkenal Sulsel lainnya yaitu Jend. M Jusuf dan Andi Mattalatta.

Selain papan nama patung yang menghilang, pada tembok dasar patung juga terdapat coretan kasar yang tentu akan merusak bagian dasar dari batu penyangga.

Mestinya para pengunjung atau siapapun yang datang di lokasi itu selalu memelihara ketertiban , kebersihan, serta keindahan patung.