Translate

Lembah Makki, Lanny Jaya Papua

Pada postingan saya sebelumnya, disitu saya menampilkan foto pemandangan alam distrik Makki yang tampak dari atas. Foto diambil saat berhenti pada jalan yang berlokasi di lereng pegunungan. Kali ini saya mennampilkan sekilas foto lokasi distrik Makki yang tampak dari lapangan yang tepat berada di tengah ibukota kecamatan itu.

Photo taken with 3Mp cellphone camera.

Pohon Besar Di Tepi Trotoar Kampus Unhas

Lingkungan tempat kita tinggal akan terasa sejuk dan nyaman jika berada di antara pepohonan yang rindang. Udara yang kita hirup dari alam terasa segar dan menyehatkan. Hal ini saya alami saat berjalan-jalan di sekitar kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Di area kampus itu tumbuh berbagai jenis pohon dengan beragam ukuran. Ada yang baru tumbuh dan ada pula yang sudah berumur tahunan, bahkan yang berukuran besar juga dapat ditemui disini.

Demikian juga trotoar yang dibangun disekitar area kampus, pada sisinya ditanami pohon-pohan yang tumbuh dengan subur dan rindang. Kondisi ini membuat para pejalan kaki menjadi lebih santai dan menikmati lingkungan kampus yng asri. Saya bisa membayangkan betapa tenangnya para mahasiswa yang menuntut ilmu di kampus itu. Semua karena banyaknya pepohonan yang tumbuh di area kampus.

Kita semua bisa turut memikmati dan menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal kita masing-masing. Tentu saja dengan menanam aneka ragam pohon, baik yang sekedar untuk pelindung atau sekaligus yang dapat menghasilkan buah, misalnya pohon mangga dan rambutan. Lingkungan yang asri dan sehat tentu menjadi dambaan setiap orang, maka mulailah menjaganya dari sekarang.

Mampir Beli Markisa

Buah markisa (passiflora edulis) adalah tanaman yang tumbuh di daerah pegunungan atau dataran tinggi. Di Indonesia selama ini markisa diketahui banyak tumbuh di wilayah Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Buah markisa ini selain dapat dimakan langsung seperti buah mangga, bisa juga diolah menjadi minuman yang sungguh nikmat jika diminum dalam keadaan dingin.

Dalam perjalanan saya dari Wamena ke Tiom kabupaten Lanny Jaya, kami singgah di sebuah tempat yang saya lupa namanya tetapi tidak jauh dari ibukota distrik Makki. Disitu kami singgah membeli buah markisa yang masih segar sehabis dipetik dari kebun. Bentuk markisa itu kira-kira seukuran kepalan tangan, berwarna kuning atau sedikit oranye. Adapula markisa yang masih berwarna hijau, tadinya saya pikir akan terasa kecut, ternyata tidak karena masih manis juga.

Harga seikat buah markisa Rp.20.000 dengan jumlah buah sebanyak 6 sampai 8 dalam satu ikatan. Nah berbeda dengan wilayah lain di republik Indonesia, transaksi belanja antara pembeli dan penjual di Papua umumnya tidak dikenal istilah tawar menawar, mungkin anda punya pengalaman tawar menawar saat belanja di Papua, tetapi barangkali anda menawar pada penjual pendatang/perantau, sebab umumnya orang asli Papua dalam menjual tidak ingin barang dagangannya ditawar. Biasanya jika ditawar mereka tidak mau menanggapi atau bahkan  bisa saja si penjual malah tersinggung dan mengatakan, "kalau tidak mau beli disini, cari di tempat lain saja". Maka berapapun harga barang yang dipasang oleh pedagang asli Papua maka anda harus membayarnya jika memang berminat pada barang tersebut.

Setelah membeli markisa di tempat pemberhentian tadi kamipun melanjutkan perjalanan yang masih menyisakan jarak tempuh sekitar 30 kilometer, melewati jalanan berbatu, berkelok-kelok. Untungnya kami melewati jalan yang disisi kanan terhampar pemandangan lembah, jurang dan pegunungan yang indah.

Lembah Makki Yang Elok Nan Indah

Distrik Makki terletak di sebelah barat kota Wamena, kecamatan ini masuk ke dalam wilayah kabupaten Lanny Jaya Papua. Kota kecamatan ini bisa dijumpai saat kita berkendara menuju Tiom ibukota Lanny Jaya. Pemandangan di Makki ini sangat elok dan indah sehingga tidak heran jika aktor sekaligus sutradara Ari Sihasale memilih tempat ini menjadi salah satu lokasi shooting film Di Timur Matahari pada tahun 2012.

Kota kecamatan kecil ini sudah terkenal sejak zaman pendudukan Belanda, maka tidak heran jika penerangan berupa lampu listrik tenaga air sudah ada sejak dulu di daerah ini. Karena teknologi yang memanfaatkan arus air di sungai itu pula sehingga lampu listrik di wilayah itu bisa menyala selama 24 jam, hal inilah salah satu yang membedakan distrik Makki dengan wilayah lain disekitarnya.

Kondisi alam yang berbukit-bukit membuat udara di tempat ini terasa sejuk, selain tentu saja pemandangan alamnya yang indah. Ada dua cara yang bisa ditempuh untuk sampai di Makki, pertama dengan menggunakan pesawat kecil berpenumpng 5-7 orang dan kedua menggunakan mobil atau motor. Jika mengendarai mobil maka kita akan melalui jalan berbatu-batu serta berkelok, jika anda berminat mengunjungi wilayah ini maka gunakanlah kendaraan roda empat jenis dobel gardan yang mampu melewati tanjakan dan jalanan berbatu. Anda bisa juga menggunakan kendaraan motor jenis trail sehingga sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui. 

Hingga kini tampaknya belum ada rencana dari pihak pemerintah daerah untuk menata jalan raya disana, seperti dengan pengaspalan misalnya, mungkin masih dalam rencana jangka panjang.


Photo ini diambil dengan kamera handphone 3 Mp