Translate

Sirene Untuk Si(apa)?

Terkadang saat melewati jalan raya, saya mendengar suara sirene bergaung dengan keras. Ketika mendengar suara sirene tersebut maka spontan saja beberapa pengendara mobil dan motor akan memperlambat laju kendaraan lalu berusaha untuk minggir dan memberi kesempatan pada kendaraan yang lewat dengan membunyikan sirene tadi.
Biasanya kendaraan yang menggunakan sirene di jalan raya dikenal sebagai mobil ambulance dari sebuah rumah sakit, bisa juga mobil jenazah yang sedang mengantar ke suatu tujuan dan bisa juga kendaraan patroli polisi yang sedang mengawal rombongan pejabat penting.
Di tengah situasi jalan yanag macet, penggunaan bunyi sirene dianggap sesuatu yanag perlu agar para pengendara bisa memberi kesempatan mobil ambulance atau patroli untuk bisa mendahului alias mendapat prioritas untuk berjalan lebih cepat, dengan asumsi kendaraan tadi berada pada situasi yang mengharuskannya untuk segera tiba di tempat tujuan.
Tetapi beberapa tahun ini pengguna sirene di jalan raya ternyata tidak cuma pada mobil ambulance, mobil jenazah atau patroli polisi saja. Namun ada juga yang menggunakan klakson dengan bunyi yang mirip suara sirene, seperti mobil angkot alias angkutan kota. Tentu saja suara itu menjengkelkan karena sudah membuat kita tertipu dengan mengira yang akan lewat sebuah ambulance namun ternyata hanya sebuah angkot.
Ada lagi pengguna sirene palsu yang meresahkan di jalan raya, seperti klub motor atau mobil. Terkadang saat melintasi jalan raya, rombongan klub motor membunyikan sirene dan meminta pada pengendara lain untuk diberi kesempatan lebih dulu melewati jalan.
Penggunaan sirene telah diatur dalam Pasal 59 ayat 5 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Sementara sanksinya diatur dalam Pasal 287 ayat 4 UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas.
Dalam aturan itu disebutkan, bunyi sirene hanya dapat digunakan oleh kendaraan pemadam kebakaran, ambulans, kendaran petugas penegak hukum dan kendaraan petugas pengawal kepala negara dan tamu negara.
Jadi jangan sembarangan menggunakan sirene di jalan raya, karena selain mengganggu pengendara lain, anda juga melanggar undang-undang lalu lintas.
Photo: sirene in google.com

Habis Hujan Terbitlah Lubang

Hujan deras yang mengguyur sebahagian besar wilayah di Indonesia mengakibatkan genangan air dimana-mana mulai yang sekedar di halaman rumah sampai di jalanan, genangan itu tentu bisa berakibat macam-macam, mulai dari sekedar cipratan air di jalan saat kita melintas dengan motor lalu kebetulan ada mobil melaju kencang dari arah yang berlawanan, sampai genangan air berhari-hari akibat banjir yang memenuhi ruangan di dalam rumah.

Terkait dengan banjir serta genangan air yang kerap merendam jalan raya, hal itu mengakibatkan kerusakan pada permukaan jalan dimana dampaknya timbul lubang yang berukuran kecil dan besar. Lapisan aspal yang menutupi batu dan kerikil di dasar jalan jadi terkelupas akibat tidak dapat menahan rembesan dari genangan air.

Jalan rusak (pikiran-rakyat.com)


Bagi anda yang tinggal di luar pulau Jawa, jika menyimak laporan tentang arus mudik di televisi setiap tahun, pasti akan melihat berita tentang perbaikan jalan di jalur Pantura (Pantai Utara) yang membentang dari Jakarta sampai Banyuwangi Jawa Timur. Di jalan yang panjangnya ratusan kilometer itu selalu saja ada kerusakan, mulai dari aspal yang terkelupas sampai lubang menganga yang berdiameter besar.
ada ungkapan lucu yang terdengar satir berkaitan dengah perbaikan jalur Pantura yang selalu dilaksanakan setiap tahun, ada yang menyebut bahwa proyek tersebut adalah proyek abadi untuk kepentingan beberapa pihak.

Jalan berlubang pada musim hujan bisa dijumpai di berbagai kota di Indonesia, tidak terkecuali di Jakarta, ibukota negara. Jika anda suka naik motor, silahkan saja coba melintas di jalan Gatot Subroto misalnya, disana akan anda jumpai beragam jenis lubang yang timbul akibat guyuran hujan serta genangan air yang membahayakan pengendara. Sudah banyak korban yang jatuh akibat keberadaan lubang di jalanan tersebut. Kebanyakan pengendara motor mengalami kecelakaan di malam hari, akibat penerangan yang kurang.

Kita masyarakat pengguna jalan raya tentu berharap pihak terkait segera memperbaiki jalanan dengan menutup lubang-lubang yang menganga itu agar tidak ada lagi pengendara yang mengalami kecelakaan akibat ban motornya terperosok ke dalam lubang.
Lebih jauh lagi, kita tentu berharap perbaikan jalan raya tidak sekedar menempel permukaan jalan dengan aspal yang tidak berkualitas yang sangat mudah rusak meskipun baru diguyur hujan atau tergenang air beberapa waktu lamanya. Selain itu drainase di kiri kanan jalan tentu harus dibersihkan juga agar aliran air tetap lancar dan tidak meluap ke badan jalan.

Hujan, Banjir dan Kemarau

Kalau disuruh memilih, anda lebih suka musim hujan atau kemarau? Pertanyaan yang gampang-gampang sulit tentunya. Bagi anda yang tinggal di Jakarta musim hujan bisa bikin repot kala banjir menghampiri, tapi jika anda tinggal di Gunung Kidul Yogya, musim hujan pasti ditunggu-tunggu karena wilayah anda susah mendapat air kala musim kemarau tiba.

Seandainya pergantian cuaca bisa diatur-atur, tentu kita lebih memilih untuk mengatur jadwal hujan turun dan terbitnya matahari. Sebab kita maunya hujan turun sehari lalu matahari bersinar pada esok hari. Atau panas di siang hari lalu hujan di malam hari. Nah mungkinkah itu terjadi? Sesuatu yang tampaknya mustahil. Bagaimana bisa kita mengatur-atur kehendak alam? Yang ada justeru alam memperlihatkan keperkasaannya dengan menurunkan hujan sebanyak-banyaknya hingga mengakibatkan banjir serta tanah longsor yang menelan korban jiwa manusia, harta dan benda.

Ilustrasi hujan deras (©Theopilus Sandy)


Kalau anda tinggal di pulau Papua, disana tidak mengenal musim hujan dan kemarau. Tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan disana, yang ada malah terkena banjir bandang seperti di Wasior beberapa tahun lalu. Itu juga lebih disebabkan oleh ulah manusia yang dengan serakahnya menebangi pepohonan di hulu sungai, sehingga mengakibatkan banjir lalu menerjang apa saja yang dilalui tidak terkecuali manusia itu sendiri.

Hujan selalu dinanti kehadirannya disaat musim kemarau panjang yang panas berdebu. Namun hujan yang turun berhari-hari dengan air yang deras dan melimpah akan memebuat sungai meluap, sawah dipenuhi air, empang jadi danau, air laut pasang masuk di muara sungai dan naik di pemukiman penduduk.

Namun sederas-derasnya hujan yang turun tentu masih lebih baik ketimbang musim kemarau berkepanjangan datang melanda yang berakibat tanaman layu, kering dan mati. Jadi jika saat ini hujan turun dengan derasnya di tempat anda, nikmati sajalah bukankah air itu sumber kehidupan? Jika banjir terjadi, mungkin saja saluran air di depan rumah anda tersumbat akibat kebiasaan membuang sampah ke dalam selokan, jangan tunggu sampai air masuk di ruang tamu, dapur, bahkan kamar anda. Segera bersihkan sampah yang menumpuk di selokan.