Translate

2 kali untung saat harga BBM naik

Orang yang berdagang apapun dan dimanapun tentu selalu berharap keuntungan dari barang yang ditawarkan kepada pembeli. Tidak ada patokan khusus berapa keuntungan yang diperoleh antara pedagang yang satu dengah lainnya. Semua pedagang punya hitung-hitungan sendiri. 1 liter minyak goreng bisa berbeda harganya antara toko yanag satu dengan sebelahnya. Meskipun perbedaan itu hanya Rp.1000 atau Rp.100 sekalipun.

Beberapa jenis kebutuhan pokok sehari-hari seperti beras, sayur, cabai atau daging merupakan jenis barang yang paling sering mengalami perubahan harga. Selama ini harga kebutuhan pokok begitu cepat berubah jika menjelang perayaan hari keagamaan atau jika stok barang berkurang di pasar dan toko, sementara permintaan dari pembeli masih tinggi.

Selain hari keagamaan, kenaikan harga bahan bakar minyak +BBM) juga bisa memicu naiknya harga barang. Tapi terkadang juga pedagang sudah menaikkan harga barang jualannya, padahal harga bahan bakar minyak belum dinaikkan dan ditetapkan oleh pemerintah.

Agak sulit memahami logika para pedagang, sebab pada saat harga BBM naik terdahulu, sebelumnya pedagang sudah menaikkan harga jual barang, lalu setelah harga baru BBM sudah dinaikkan, maka para pedagang menaikkan lagi harga barang jualannya. Berarti pedagang sudah untung dua kali. Memang tidak semua pedagang mengambil tindakan seperti itu, tetapi yang melakukannya lebih sering para pedagang yang berjualan bahan dasar kebutuhan manusia yang harus ada setiap hari, misalnya beras, telur, sayur serta daging.

Harga barang yang terlanjur naik, biasanya sulit untuk turun lagi ke harga yang normal. Pedagang tentu merasa akan rugi jika melakukan tindakan itu. Tidak ada yang namanya untung tipis dalam berdagang, maunya untung besar saja...

Karikatur: Harga BBM Naik (Facebook/Mice Cartoon)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar