Translate

Presiden Jokowi Datang Tanpa Sambutan Baliho

Selama ini ada satu kebiasaan di daerah seperti ibukota propinsi atau kabupaten, yaitu saat seorang pejabat baik presiden atau menteri akan datang berkunjung disalah satu kota maka ia akan disambut dengan berbagai spanduk dan baliho dalam ukuran besar. Pada baliho besar itu akan terpampang foto berukuran besar si pejabat atau presiden disertai tulisan ucapan selamat datang.

Pemasangan spanduk, umbul-umbul, serta baliho tentu lebih banyak dan meriah jika yang datang adalah seorang presiden. Semua media untuk ucapan selamat datang itu akan terpasang di pinggir jalan, di gedung, billboard dan tempat-tempat yang akan dilalui oleh sang presiden.

Ada satu tempat yang paling strategis untuk pemasangan baliho ucapan selamat datang yaitu di persimpangan jalan keluar dari bandara. Pemasang baliho tentu sangat berharap sang presiden akan langsung melihat foto serta ucapan selamat datang untuknya saat melintasi lokasi itu.

Jika ada kunjungan presiden ke daerah tanpa ada baliho ucapan selamat datang menyambutnya, rasanya ada yang kurang dan janggal, seolah-olah kehadiran sang presiden tidak disambut antusias oleh rakyatnya. Ganjil sekali.

Pada tanggal 5 November 2014 lalu, presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke kota Makassar untuk selanjutnya menuju kabupaten Sidrap untuk meresmikan pembangunan bendungan baru disana. Menarik perhatian saya bahwa saat presiden Jokowi datang di kota angin mammiri ini tidak ada baliho besar, umbul-umbul atau spanduk ucapan selamat datang kepadanya. Hanya ada satu spanduk ucapan dari pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang berisi ucapan selamat datang, lokasi pemasangan juga pada posisi yang tidak strategis alias tidak mengarah langsung dengan jalan keluar dari bandara Sultan Hasanuddin, demikian juga ukurannya kira-kira 2m x 80cm, itupun hanya satu spanduk.

Tidak adanya baliho, umbul-umbul dan spanduk yang terpasang di tempat strategis di kota Makassar itu, tentu membuat saya heran. Sangat berbeda dengan presiden terdahulu, dimana foto-fotonya dalam ukuran besar akan terpasang di berbagai lokasi saat ia berkunjung tahun 2013 lalu.
Mungkin saja tidak adanya baliho dan ucapan selamat datang itu atas permintaan presiden Jokowi sendiri, selama ini sang presiden terkenal dengan kesederhanaannya, termasuk dalam hal yang dianggap tidak terlalu penting alias basa-basi. Mungkin ia tidak ingin ada biaya tambahan lagi hanya sekedar untuk pembuatan baliho besar, umbul-umbul, atau spanduk saat ia datang berkunjung. Mungkin saja.

Photo: Presiden Joko Widodo (Antara/Widodo S Jusuf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar