Translate

Ebola di media

Sudah beberapa bulan ini kita mendengar tentang penyakit ebola yang sudah mengakibatkan ribuan orang meninggal. Ebola berjangkit di negara-negara Guinea, Liberia, Nigeria, dan Sierra Leone yang berada di Afrika Barat.

Sudah banyak media yang menyiarkan atau memberitakan tentang wabah ebola yang menakutkan itu. Mulai dari yang berskala internasional sampai di tingkat lokal. Media elektronik, cetak dan online tiap hari menyiarkan dampak dari penyakit ebola yang mematikan itu. Bahkan mungkin saja ada diantara wartawan yang meliput berita ebola itu yang justeru terjangkit juga penyakit itu? Semoga saja itu tidak terjadi, sebab sampai hari ini saya belum pernah melihat di tv atau membaca di koran dan internet jika ada wartawan yang terkena dampak ebola.

Selama ini yang diketahui dari pemberitaan bahwa ada beberapa pekerja di bidang kesehatan yang terjangkit ebola dan meninggal. Begitu dahsyatnya penyebaran virus ebola yang cepat itu sehingga menyebabkan ribuan orang tewas dan masih lebih banyak lagi yang butuh pertolongan dengan segera.

Tapi sebenarnya apa sih penyebab penyakit ebola itu? Adakah tanda-tanda yang bisa dilihat secara kasat mata bagi orang yang mengidapnya? Lalu bagaimana caranya sampai bisa menewaskan seseorang? Apakah suhu badan orang itu tinggi, mengigau, mengeluarkan cairan atau darah dari mulut? Pertanyaan seperti itu masih terus ada dalam benak saya.
Selama ini media hanya memberitakan tentang negara yang terjangkit ebola, jumlah orang yang tewas, jumlah orang yang dirawat. Tetapi saya belum pernah lihat berita yang menginformasikan penyebab ebola dan cara menghindarinya (kalau ada). Mungkin semacam tips, agar kita terhindar dari virus yang mematikan itu.

Mungkin karena Indonesia dianggap sangat jauh dari lokasi terjangkitnya virus ebola itu, sehingga dirasa masih aman-aman saja. Tapi perlu diketahui bahwa saat ini, sejak era globalisasi dimana orang bisa bepergian kemana saja dengan menggunakan kendaraan apa saja, sehingga mobilitas manusia di bumi ini begitu capat bergerak dari satu negara ke negara lain. Selama seseorang punya uang yang cukup, maka ia bisa pergi sampai ke ujung bumi  sekalipun. Kalau biasanya kita lebih sering bertemu dengan turis dari Eropa atau Amerika misalnya, maka sekarang ini kita juga bisa menjumpai orang-orang Afrika yang hilir mudik di Jakarta, misalnya di Tanah Abang dan Senen.

Jadi mestinya media perlu memberitakan tentang ebola yang berisi informasi mengenai penyebabnya, ciri-cirinya lalu bagaimana menghindarinya, atau jika sudah terkena lalu apa yang harus dilakukan. Bukan hanya sekedar memberitakan jumlah korban yang sudah meninggal saja. Kalau perlu pemberitaan tentang cara menghindari penyakit ebola disiarkan berulang kali, sehingga masyarakat bisa lebih waspada dan tahu apa yang harus dilakukan.

Photo: ilustrasi dampak ebola (simplyyourhealth.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar