Translate

Presiden Jokowi Naik Pesawat Kelas Ekonomi Ke Singapura

Tanggal 20/11/2014 presiden Joko Widodo (Jokowi) berangkat ke Singapura untuk menghadiri wisuda putra ketiganya Kaesang Pangarep yang sekolah di Anglo-Chinese School (International) jurusan International Baccalaureate.

Menariknya Presiden Jokowi berangkat dengan menggunakan pesawat komersial kelas
ekonomi dari Terminal 2F Bandara Soekarno–Hatta. Dari tayangan di telelvisi, penonton bisa menyaksikan bagaimana Jokowi selama turun di bandara kemudian menuju pintu masuk ruang pemeriksaan security, saat itu ada beberapa orang yang mengajak sang presiden untuk foto selfie dan tetap dilayani oleh Jokowi. Selain itu pengamanan juga tampak tidak ketat, hanya ada beberapa anggota paspampres yang turut mengawal Jokowi dengan menggunakan pakaian batik seperti yang digunakan oleh presiden.

Lalu mengapa presiden Jokowi menggunakan pesawat komersial ke Singapura? di kelas ekonomi pula. Penjelasan dari Sekertaris Kabinet Andi Widjayanto bahwa kepergian Jokowi ke Singapura itu dalam rangka urusan pribadi yakni menghadiri wisuda putranya, sehingga tidak  patut jika menggunakan pesawat kepresidenan yang digunakan hanya untuk tugas kenegaraan.

Meskipun duduk di kelas ekonomi, kelihatan Jokowi tidak canggung walau statusnya sebagai kepala negara berpenduduk 340 juta orang. Bahkan Jokowi tampak menaikkan sendiri kopernya ke atas bagasi di kabin pesawat. Pemandangan seperti ini tentu sangat langka untuk seorang pejabat negara sekelas presiden. Jangankan presiden, mungkin saja lebih banyak pejabat negara lainnya yang jarang membawa sendiri kopernya ke atas pesawat, semua lebih sering dilakukan oleh pengawal atau asisten.

Tentu bisa saja presiden Jokowi duduk di kelas bisnis bahkan eksekutif, tetapi ia lebih memilih di kelas ekonomi, sebuah pilihan yang agak sedikit aneh bagi kebanyakan orang, mengingat status presiden yang disandang oleh Jokowi. Apalagi pesawat akan menempuh perjalanan yang jauh. Dalam hal ini yang menjadi sibuk adalah pihak protokoler istana yang harus memastikan bahwa sang presiden tetap nyaman meskipun duduk di dalam kelas ekonomi, selain itu pihak pasukan pengamanan presiden (paspampres) juga harus tetap memastikan keamanan sang presiden selama duduk di dalam pesawat yang berbaur dengan penumpang biasa.

Presiden Jokowi memang terkenal dengan kesederhanaan dan spontanitasnya, akan tetapi sebaiknya juga dipertimbangkan bahwa posisinya adalah kepala negara yakni seorang presiden yang memiliki posisi yang khusus sebagai lambang negara, sehingga naik pesawat di kelas ekonomi dengan penumpang yang bercampur baur mungkin tidak perlu dilakukan dengan sering :-)

Berkaitan dengan kepergian presiden Jokowi ke Singapura naik pesawat di kelas ekonomi, banyak pula yang berkomentar sinis bahwa itu dilakukan sebagai pencitraan saja untuk memperbaiki nama baiknya kembali setelah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu dan banyak menuai protes dari mahasiswa, buruh dan pemilik angkutan umum.

Apapun itu, seorang presiden yang bersedia naik pesawat di kelas ekonomi dan menggunakan biaya pribadi merupakan sebuah hal yang langka dilakukan pejabat negara. Tidak banyak pemimpin dunia yang bisa melakukan hal demikian meskipun dari sebuah negara kecil yang tidak terkenal. Pejabat biasanya ingin berada di kelas satu dan utama sebab mereka selalu ingin dilayani dengan sebaik-baiknya bahkan memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, misalnya saat mudik pulang kampung, para pejabat atau pegawai pemerintah menggunakan kendaraan dinas untuk angkutan keluarganya.

Photo: Presiden Joko Widodo bersama keluarga di dalam pesawat (photo twitter/@kaesangp)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar