Translate

Tetap Ada Yang Menolong

Pagi tadi saya mengantar istri ke tempat kerja di Maros, jaraknya sekitar 10 kilometer dari rumah kami. Saya mengendarai motor suzuki thunder 125 cc. Selama ini saya merasakan jika motor ini termasuk irit dalam pemakaian bahan bakar, apalagi sejak harga bbm naik, saya semakin rajin menggunakan motor ini untuk pergi kemana saja.
Selama ini saya jarang menggunakan motor suzuki ini karena tidak praktis jika ingin digunakan membawa galon air atau tabung gas. Untuk itu saya lebih sering menggunakan motor suzuki nex. Motor ini kecil, lincah dan konon irit bbm, selain itu ada ruang di depan pengemudi dan gantungan untuk tempat tas atau bahan belanjaan.
Nah..sejak harga bbm naik saya merasa motor nex ini mulai agak tidak irit lagi, selain itu kapasitas tangkinya cuma 3 liter lebih sedikit, sehingga kurang praktis untuk digunakan dalam perjalanan jauh.

Kembali ke cerita saya ke Maros tadi, singkat cerita sayapun berangkat. Kira-kira 2 kilometer sebelum sampai di tujuan, tiba-tiba mesin motor mati. Saya langsung buka tutup tangki untuk periksa isi bensinnya, ternyata masih ada. Kemarin saya sudah periksa juga, kelihatannya masih cukup untuk perjalanan 20 kilometer.
Sayapun memiringkan posisi motor ke kiri dengan harapan bensin bisa mengalir kesisi tangki yang ada keran. Ternyata usaha itu sia-sia. Terpaksa istri saya melanjutkan perjalaanan dengan angkot menuju kantor. Untung saja pom bensin tidak jauh dari tempat motor mogok ini, sekitar 200 meter, lalu saya berbalik arah dan mendorong motor.

Saat saya baru menyeberang, tiba-tiba dari arah belakang ada pengendara motor matic menghampiri saya. Ia berboncengan dengah temannya dan menanyakan apa yang terjadi dengan motor saya. Setelah mengetahui jika motor saya kehabisan bensin, iapun menawarkan untuk mendorong motor saya dari belakang menuju ke pom bensin. Caranya kaki kanan dia menginjak stan kaki pemboceng di sebelah kiri. Lalu kami menuju ke pom bensin dengan bantuan si pengendara matic itu.

Saat dalam perjalanan, saya bergumam dalam hati, ternyata tetap ada saja orang yang menawarkan bantuan jika kita menghadapi suatu masalah. Meskipun masalah saya ini terlihat sepele, karena sebenarnya saya siap saja untuk mendorong motor sampai ke pom bensin, apalagi jaraknya tidak terlalu jauh. Tetapi spontanitas dari pengendara yang kewat itu membuat saya tersadar jika ternyata memang sikap saling tolong menolong tetap ada di dalam masyarakat Indonesia dimanapun mereka. Jika ada orang yang terkesan cuek dengan sesamanya, mungkin itu hanya beberapa orang saja. Yang merasa gotong royong itu perlu dan harus tetap ada dalam diri kita, jauh lebih banyak.

Sesampai di pom bensin, saya mengucapkan terima kasih kepada pengendara motoe matic tadi lalu menghampiri mesin pompa untuk mengisi bbm.

Kartun: ilustrasi naik motor (kustomking.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar