Translate

Hujan, Banjir dan Kemarau

Kalau disuruh memilih, anda lebih suka musim hujan atau kemarau? Pertanyaan yang gampang-gampang sulit tentunya. Bagi anda yang tinggal di Jakarta musim hujan bisa bikin repot kala banjir menghampiri, tapi jika anda tinggal di Gunung Kidul Yogya, musim hujan pasti ditunggu-tunggu karena wilayah anda susah mendapat air kala musim kemarau tiba.

Seandainya pergantian cuaca bisa diatur-atur, tentu kita lebih memilih untuk mengatur jadwal hujan turun dan terbitnya matahari. Sebab kita maunya hujan turun sehari lalu matahari bersinar pada esok hari. Atau panas di siang hari lalu hujan di malam hari. Nah mungkinkah itu terjadi? Sesuatu yang tampaknya mustahil. Bagaimana bisa kita mengatur-atur kehendak alam? Yang ada justeru alam memperlihatkan keperkasaannya dengan menurunkan hujan sebanyak-banyaknya hingga mengakibatkan banjir serta tanah longsor yang menelan korban jiwa manusia, harta dan benda.

Ilustrasi hujan deras (©Theopilus Sandy)


Kalau anda tinggal di pulau Papua, disana tidak mengenal musim hujan dan kemarau. Tidak ada wilayah yang mengalami kekeringan disana, yang ada malah terkena banjir bandang seperti di Wasior beberapa tahun lalu. Itu juga lebih disebabkan oleh ulah manusia yang dengan serakahnya menebangi pepohonan di hulu sungai, sehingga mengakibatkan banjir lalu menerjang apa saja yang dilalui tidak terkecuali manusia itu sendiri.

Hujan selalu dinanti kehadirannya disaat musim kemarau panjang yang panas berdebu. Namun hujan yang turun berhari-hari dengan air yang deras dan melimpah akan memebuat sungai meluap, sawah dipenuhi air, empang jadi danau, air laut pasang masuk di muara sungai dan naik di pemukiman penduduk.

Namun sederas-derasnya hujan yang turun tentu masih lebih baik ketimbang musim kemarau berkepanjangan datang melanda yang berakibat tanaman layu, kering dan mati. Jadi jika saat ini hujan turun dengan derasnya di tempat anda, nikmati sajalah bukankah air itu sumber kehidupan? Jika banjir terjadi, mungkin saja saluran air di depan rumah anda tersumbat akibat kebiasaan membuang sampah ke dalam selokan, jangan tunggu sampai air masuk di ruang tamu, dapur, bahkan kamar anda. Segera bersihkan sampah yang menumpuk di selokan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar