Translate

Gerah Memasuki Musim Kemarau

Pergantian musim segera akan datang di Makassar. Beberapa hari ini cuaca panas betul terutama saat malam hari. Mestinya kan jika malam udara lebih sejuk, saya malah kegerahan hingga tidak tahan untuk tak buka baju lalu mengambil kipas untuk berusaha mendinginkan badan. Tidak banyak berpengaruh tetapi setidaknya sudah berusaha.
Berkipas. maritsapatrinos.com

Meskipun hanya pakai selembar potongan karton, saya tetap berusaha mengipas badan hingga mendatangkan sedikit angin. Tetapi lama-lama berkipas malah jadi seperti mau keringatan. Seandainya saja kulkas di dapur sana itu ukurannya lebih besar dan punya ruangan untuk menampung satu orang saat duduk, saya maulah masuk di dalamnya.

Ada sih kipas angin di kamar belakang, tetapi dipakai oleh asisten rumah tangga untuk mendinginkan tubuhnya juga, mau ambil tapi tidak tega. Tetapi sayapun sebenarnya tak cocok pakai kipas angin. Terkadang jika kena hembusan angin dari kipas elektrik, badan saya malah terasa masuk angin.

Jadi paslah sudah keserbasalahan akibat udara yang panas ini. Ada juga pendingin udara alias AC, tetapi di kamar mertua. Mana berani awak untuk masuk untuk ngadem-ngadem disana, bisa-bisa kena kartu kuning nanti.

Serba salah betul suasananya ini, musim hujan kedinginan, musim panas jadi gerah. Saya jadi membayangkan enaknya mereka yang tinggal di Eropa atau Amerika Utara sana yang tiap tahun bisa merasakan hujan salju dan bermain-main es gratis dari langit itu. 

Tapi pernah saya lihat di tayangan acara televisi, disitu diperlihatkan bagaimana secangkir air yang disiramkan tiba-tiba membeku... waduh betapa dinginnya itu. Pasti saya tak cocok pula dengan situasi dingin serupa itu. Jadi harus bagaimana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar